HUBUNGAN ANTARA ILMU PENGETAHUAN ,
TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN
Ilmu pengetahuan,
teknologi dan kesejahteraan memiliki kaitan struktur yang jelas. Ilmu
pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal yang tak terpisahkan dalam
peranannya. Ilmu pengetahuan digunakan untuk mengetahui “apa” sedangkan
teknologi mengetahui “bagaimana”. Ilmu pengetahuan sebagai suatu badan
pengetahuan sedangkan teknologi sebagai seni yang berhubungan dengan proses
produksi, berkaitan dalam suatu sistem yang saling berinteraksi. Teknologi
merupakan penerapan ilmu pengetahuan, sementara teknologi mengandung ilmu
pengetahuan di dalamnya.
Dalam hal kemiskinan struktural, ternyata adalah
buatan manusia terhadap manusia lainnya yang timbul dari akibat dan dari
struktur politik, ekonomi, teknologi dan sosial buatan manusia pula. Perubahan teknologi yang cepat mengakibatkan
kemiskinan, karena mengakibatkan terjadinya perubahan sosial yang fundamental.
Sebab kemiskinan diantaranya disebabkan oleh struktur ekonomi, dalam hal ini
pola relasi antara manusia dengan sumber kemakmuran, hasil produksi dan
mekanisme pasar. Kesemuanya merupakan sub sistem atau sub struktur dari sistem
kemasyarakatan. Termasuk di dalamnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Berikut merupakan beberapa penjelasan mengenail ILMU PENGETAHUAN , TEKNOLOGI serta KEMISKINAN
A. ILMU
PENGETAHUAN
Membicarakan masalah ilmu pengetahuan beserta
definisinya ternyata tidak semudah dengan yang diperkirakan. Adanya berbagai
definisi tentang ilmu pengetahuan ternyata belum dapat menolong untuk memahami hakikat
ilmu pengetahuan itu. Sekarang orang lebih berkepentingan dengan mengadakan
penggolongan (klasifikasi) sehingga garis demarkasi antara (cabang) ilmu yang
satu dengan yang lainnya menjadi lebih diperhatikan.
o
Pengertian
Ilmu Pengetahuan
Pengertian ilmu pengetahuan di bedakan menjadi 2
yaitu ilmu dan pengetahuan . Pengertian ilmu yang terdapat dalam kamus Bahasa
Indonesia adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem
menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala
tertentu (Admojo, 1998). Mulyadhi Kartanegara mengatakan ilmu adalah any
organized knowledge.
o
Syarat – Syarat Ilmiah Terjadinya ilmu
Berbeda dengan pengetahuan,
ilmu merupakan pengetahuan khusus dimana seseorang mengetahui apa penyebab
sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut sebagai ilmu . yaitu
1. Objektif. Ilmu
harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama
sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat
bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam
mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu
dengan objek, dan karenanya disebut kebenaran objektif; bukan subjektif
berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian.
2. Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk
meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran.
Konsekuensi dari upaya ini adalah harus terdapat cara tertentu untuk menjamin
kepastian kebenaran. Metodis berasal dari kata Yunani “Metodos” yang berarti:
cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan
umumnya merujuk pada metode ilmiah.
3. Sistematis. Dalam perjalanannya mencoba
mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam
hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara
utuh, menyeluruh, terpadu , mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut
objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab
akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga.
4. Universal.
Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum
(tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180º. Karenanya
universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial
menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang dikandungnya berbeda dengan
ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk
mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks
dan tertentu pula.
o Sifat – Sifat Ilmu
sifat-sifat ilmu merupakan kumpulan pengetahuan mengenai suatu bidang
tertentu yang...
1.
Berdiri secara satu kesatuan,
2.
Tersusun secara sistematis,
3.
Ada dasar pembenarannya (ada penjelasan yang dapat
dipertanggung jawabkan disertai sebab-sebabnya yang meliputi fakta dan data),
4.
Mendapat legalitas bahwa ilmu tersebut hasil
pengkajian atau riset.
5.
Communicable, ilmu dapat ditransfer kepada orang lain sehingga dapat dimengerti dan
dipahami maknanya.
6.
Universal, ilmu tidak terbatas ruang dan waktu
sehingga dapat berlaku di mana saja dan kapan saja di seluruh alam semesta ini.
7.
Berkembang, ilmu sebaiknya mampu mendorong
pengetahuan-pengatahuan dan penemuan-penemuan baru. Sehingga, manusia mampu
menciptakan pemikiran -pemikiran yang lebih berkembang dari sebelumnya.
Pengetahuan adalah keseluruhan pengetahuan yang belum tersusun,
baik mengenai matafisik maupun fisik. Dapat juga dikatakan pengetahuan
adalah informasi yang berupa common sense, tanpa memiliki metode, dan mekanisme
tertentu. Pengetahuan berakar pada adat dan tradisi yang menjadi kebiasaan dan
pengulangan-pengulangan. Jadi Ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk
menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi
kenyataan dalam alam manusia . Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan
rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup
pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
B.
TEKNOLOGI
Kecerdasan buatan manusia memang
tidak diragukan lagi, dibuktikan dengan lahirnya sistem-sistem Teknologi
canggih yang dapat memudahkan manusia dalam berbagai macam tidakan , tapi
apakah kita tau apa arti sebenarnya dari teknologi itu ? berikut merupakan
beberapa penjelasan tentang teknologi .
o Pengertian Teknologi
Pengertian
Teknologi sebenarnya berasal dari kata Bahasa Perancis yaitu “La Teknique“ yang
dapat diartikan dengan ”Semua proses yang dilaksanakan dalam upaya untuk
mewujudkan sesuatu secara rasional”. Dalam hal ini yang dimaksudkan dengan
sesuatu tersebut dapat saja berupa benda atau konsep, pembatasan cara yaitu
secara rasional adalah penting sekali dipahami disini sedemikian pembuatan atau
pewujudan sesuatu tersebut dapat dilaksanakan secara berulang (repetisi).
Teknologi dalam
arti ini dapat diketahui melalui barang-barang, benda-benda, atau alat-alat
yang berhasil dibuat oleh manusia untuk memudahkan dan menggampangkan realisasi
hidupnya di dalam dunia. Hal mana juga memperlihatkan tentang wujud dari karya
cipta dan karya seni (Yunani techne) manusia selaku homo technicus. Dari sini
muncullah istilah “teknologi”, yang berarti ilmu yang mempelajari tentang
“techne” manusia. Tetapi pemahaman seperti itu baru memperlihatkan satu segi
saja dari kandungan kata “teknologi”. Teknologi sebenarnya lebih dari sekedar
penciptaan barang, benda atau alat dari manusia selaku homo technicus atau homo
faber. Teknologi bahkan telah menjadi suatu sistem atau struktur dalam
eksistensi manusia di dalam dunia. Teknologi bukan
lagi sekedar sebagai suatu hasil dari daya cipta yang ada dalam kemampuan dan
keunggulan manusia, tetapi ia bahkan telah menjadi suatu “dayapencipta” yang
berdiri di luar kemampuan manusia, yang pada gilirannya kemudian membentuk dan
menciptakan suatu komunitas manusia yang lain.
o
Ciri – Ciri fenomena Teknik Pada Masyarakat
1.
Rasionalistas, artinya tindakan spontan oleh teknik
diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional
2.
Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang
buatan tidak alamiah
3.
Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan
rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga dengan teknik mampu
mengeliminasikan kegiatan non teknis menjadi kegiatan teknis
4.
Teknik berkembang pada suatu kebudayaan
5.
Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling
berinteraksi dan saling bergantung
6.
Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas
kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan
7.
otonomi artinya teknik berkembang menurut
prinsip-prinsip sendiri.
C. NILAI
Berikut merupakan beberapa
penjelasan tentang nilai .
o
Pengertian Nilai
Nilai adalah
sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna
bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna
bagi kehidupan manusia.
bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna
bagi kehidupan manusia.
o
Sifat
– Sifat Nilai
Sifat-sifat
nilai menurut Bambang Daroeso (1986) adalah Sebagai berikut.
1. Nilai itu suatu realitas
abstrak dan ada dalam kehidupan manusia. Nilai yang bersifat abstrak tidak
dapat diindra. Hal yang dapat diamati hanyalah objek yang bernilai itu.
Misalnya, orang yang memiliki kejujuran. Kejujuran adalah nilai,tetapi kita
tidak bisa mengindra kejujuran itu. Yang dapat kita indra adalah kejujuran itu.
2. Nilai memiliki sifat
normatif, artinya nilai mengandung harapan, cita-cita, dan suatu keharusan
sehingga nilai nemiliki sifat ideal (das sollen). Nilai diwujudkan dalam bentuk
norma sebagai landasan manusia dalam bertindak. Misalnya, nilai keadilan. Semua
orang berharap dan mendapatkan dan berperilaku yang mencerminkan nilai
keadilan.
3. Nilai berfungsi sebagai
daya dorong/motivator dan manusia adalah pendukung nilai. Manusia bertindak
berdasar dan didorong oleh nilai yang diyakininya.Misalnya, nilai ketakwaan.
Adanya nilai ini menjadikan semua orang terdorong untuk bisa mencapai derajat
ketakwaan.
D.
Ilmu Pengetahuan ,
Teknologi , dan Nilai
o
Ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki,
menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan
dalam alam manusia
o
Teknologi adalah barang-barang, benda-benda, atau alat-alat yang berhasil
dibuat oleh manusia untuk memudahkan dan menggampangkan realisasi hidupnya di
dalam dunia. Hal mana juga memperlihatkan tentang wujud dari karya cipta dan
karya seni (Yunani techne) manusia selaku homo technicus
o
Nilai
adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna
bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna
bagi kehidupan manusia.
bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna
bagi kehidupan manusia.
E. KEMISKINAN
o
Pengertian Kemiskinan
Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi
kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila
pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti
pangan, pakaian, tempat berteduh, dan lain-lain. Garis kemiskinan yang
menentukan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
pokok, bisa dipengaruhi oleh tiga hal :
- Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan
- Posisi manusia dalam lingkungan sekitar
- Kebutuhan objectif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, adat istiadat, dan sistem nilai yang dimiliki.
o
Ciri-Ciri Mereka Yang
Hidup di Bawah Garis Kemiskinan
mereka yang
hidup dibawah garis kemiskinan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Tidak memiliki factor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan. Dll
- Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan ataua modal usaha
- Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai tamat SD
- Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas
- Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai ketrampilan.
o
Fungsi Kemiskinan
Penganut teori fungsional,
Herbert Gans, menilai "kemiskinan" mempunyai fungsi dalam suatu
sosial sistem, yaitu fungsi ekonomi, sosial, kultural dan politik.
Fungsi ekonomi dari
"kemiskinan" meliputi:
1.
Menyediakan
tenaga untuk pekerjaan kotor dalam" masyarakat".
2.
Menimbulkan
dana-dana sosial (finds).
3.
Membuka
lapangan kerja baru karena dikehendaki oleh orang "miskin".
4.
Pemanfaatan
barang bekas yang tak dimanfaatkan oleh orang kaya.
Fungsi sosial dari "kemiskinan"
meliputi:
1. Kemiskinan"
menguatkan norma-norma sosial utama dalam "masyarakat".
2. Menimbulkan altruisme
terutama terhadap orang-orang "miskin" yang sangat memerlukan
santunan.
3. Si kaya dapat merasakan
kesusahan hidup miskin tanpa perlu mengalaminya sendiri dengan membayangkan
kehidupan si "miskin".
4. Orang miskin menyediakan
ukuran kemajuan (Rod) bagi kelas yang lain.
5. Membantu kelompok lain
yang sedang berusaha sebagai anak tangganya.
6. "Kemiskinan"
menyediakan alasan untuk munculnya kalangan orang kaya yang membantu orang
miskin dengan berbagai badan amal.
Fungsi kultural dari
"kemiskinan" meliputi:
1. "Kemiskinan"
menyediakan tenaga fisik yang diperlukan untuk pembangunan monumen-monumen
kebudayaan.
2. Kultur orang
"miskin" sering diterima pula oleh strata sosial yang berada di atas
mereka.
Fungsi Politik dari
"kemiskinan" meliputi:
1. Orang miskin berjasa
sebagai kelompok gelisah atau menjadi musuh bagi kelompok politik tertentu.
2. Pokok isu mengenai
perubahan dan pertumbuhan dalam "masyarakat" (terutama di AS) selalu
diletakkan di atas masalah bagaimana membantu orang "miskin".
3. "Kemiskinan"
menyebabkan sistem politik (di AS) menjadi lebih centrist dan lebih stabis.
0 komentar:
Posting Komentar