BERBAGAI REFERENSI DARI BEBERAPA SUMBER

Perkembangan Teknologi Browser

 

Pandangan Hidup Untuk Meraih Masa Depan Berdasarkan Tanggung Jawab


Pandangan Hidup adalah pendapat atau pertumbangan atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Klasifikasi pandangan hidup berdasarkan asalnya .
Pada hekekatnya pandangan hidup harus sudah ada di tanamkan oleh manusia sejak mereka kecil. Namun masih banyak di antara kita masih bingung kemana kita akan melangkah nanti atau kemana kita akan pergi nanti. Masa depan kita nanti ditentukan oleh pandangan hidup kita saat ini karena apabila kita masih berpandangan pada orang lain maka kita akan stuck atau berhenti sampai disitu saja tanpa adanya jalan untuk menuju masa depan yang lebih baik.
Ada beberapa proses yang harus kita jalankan sebagai manusia yang memiliki tanggung jawab, diantaranya
·         Tanggung Jawab Kepada Dunia Pendidikan
Dalam hal ini, konteks tanggung jawab dalam hal pendidikan berarti kita harus bertanggung jawab dalam setiap proses belajar kita disekolah maupun diperguruan tinggi, harus belajar secara sungguh – sungguh dan harus bisa mempertanggung jawabkan nilai – nilai kita, dan kita juga harus bisa mencapai prestasi yang baik dalam bidang pendidikan.

·         Tanggung Jawab Kepada Masyarakat
Kenapa saya disini memasukkan masyarakat, karena kita hidup bermasyarakat, dan masyarakat melihat kita sebagai orang yang berpendidikan, dan kita harus bisa bersikap selayaknya orang yang berpendidikan, dan membangun citra yang baik kkepada masyarakat, jika kita memiliki sifat yang buruk dimasyarakat, walaupun kita orang berpendidikan, masyarakat pun bisa menjelek – jelekkan kita, bahkan tak segan untuk mencemooh kita, jadi harus bisa menjaga sikap dan sifat kita, bukan berarti kita orang bermuka 2, tetapi tunjukkanlan bahwa kita orang  yang berpendidikan yang memiliki sopan santun yang baik tehadap masyarakat.

·         Tanggung Jawab Kepada Orang Tua
Dan tanggung jawab kepada orang tua adalah hal yang paling wajib dan paling berat bagi setiap anak, kenapa saya bilang seperti itu, karena banyak hal terjadi dalam perjalanan dunia pendidikan, anak yang diamanahkan oleh orang tua untuk belajar dengan sungguh sungguh, terkadang dilalaikan oleh anak itu sendiri, disini kita, saya pun sendiri harus bisa menjaga amanat dari sang orang tua untuk menjadi anak yang berbakti kepada orang tua, dengan cara menjaga amanatnya untuk serius belajar, supaya kita bisa meraih masa depan yang baik, itu salah satu dari sekian banyak cara yang bisa membuat orang tua bangga terhadap kita, dan kita harus bisa mempertanggung jawabkan amanah itu dengan sebaik baiknya.

Setiap individu pasti memiliki cita –cita yang sama, yaitu memiliki harapan untuk meraih masa depan yang baik, yang bisa membanggakan orang tua dan diri sendiri, oleh karna semua itu, jika semua tanggung jawab tersebut telah kita laksanakan, dan jangan lupa kita untuk berdoa kepada ALLAH SWT untuk memohon yang terbaik dariNYA dan selalu mengucap syukur dengan apa yang selalu diberikanNYA.


 

KEGELISAHAN

Di dunia saat ini berbagai macam manusia hidup di muka bumi. Perasaan manusia itu ada berbagaimacam. Salah satunya adalah gelisah, manusia menjadi mahluk yang memiliki berbagai macam ekspresi yang membuatnya menjadi mahluk yang unik. Ketika manusia itu gelisah akan terasa berbeda juga ekspresinya.
Ketika manusia merasakan sesuatu hal yang terjadi dan menganggapnya salah atau tidak seperti yang biasanya, manusia akan berpikir bahwa ada sesuatu yang ganjil. Ketika kita berpikiran seperti itu kita bisa menyebutnya dengan kegelisahan. Sebenarnya apakah arti dari kegelisahan itu sendiri? Kegelisahan menurut saya adalah ketika suatu hal yang terjadi berkelainan dengan kejadian yang seperti biasa yang membuat insting dati mahluk hidup untuk lebih berhati hati dan merasa ketakutan.
Saya jadi teringat masa lalu ketika kegelisahan muncul pada saat kelulusan UN di salah satu sekolah menengah kejuruan di bekasi , seperti siswa yang menghadapi UN pada umumnya . Ujian Nasional yang selalu menjadi beban tersendiri bagi para siswa kelas 3, karena itu lah yang akan menjadi penentuan masa depan mereka. Masa depan mereka akan dimulai ketika mereka sudah bisa melewati Ujian Nasional dengan nilai yang baik, begitu pula sebaliknya, jika tidak berhasil melewati Ujian Nasional tersebut, masa depan akan terganggu, karena kita harus mengulang tahun depan, dan itu artinya pula, kita akan mengalami banyak kerugian, rugi waktu, rugi biaya, rugi usia, dan lain sebagainya. Di tambah lagi, rasa malu yang akan kita dapat karena kita tidak lulus Ujian Nasional.
Kegelisahan yang saya rasakan waktu itu ialah takut mengalami kegagalan . namun pada saat itu saya tettap berfikir untuk lebih tenang . hari demi hari telah terlewati dengan latihan dan latihan. Sampai pada rasa bosan yang kian hari kian bertambah . nah pada saat yang seperti itulah saya biasanya menyempatkan diri dengan berjalan jalan bersama teman , atau bermain game , berkumpul bersama teman sekitar . dan biasanya cara tersebut ampuh untuk mengatasi rasa bosan .
Dan sampailah hari dimana hasil belajar yang saya alami ini di coba di tryout ,hari haripun berlalu tryout 1,2,3 pun berlalu dan hasilnya pun tidak terlalu buruk dan tidak terlalu bagus alias sedang sedang saja  . tak terasa UN kian mendekat porsi belajar pun di tingkatkan sedikit demi sedikit . ujian sekolah dan ujian praktek pun sudah saya lewati. Namun masih ada rasa gelisah yang hinggap di pikiran ini . bagaimana hasil UN ku ini ..... ,namun saya berusaha untuk tetap giat dan positif tinking , selalu berdoa kepada allah , selalu bertawakal agar bisa lulus dengan nilai yang sangat baik . dan hari yang mendebarkan pun tiba . pemikiran negatif pun hilang yang ada hanyalah untuk terus maju kedepan dengan nilai yang sangat memuaskan .dan  akhirnya UN pun selesai . saat menunggu pembagian hasil UN tiba . alhamdulillah berkat kerja keras  ,pantang menyerah selama ini hasilnya tidak sia sia  saya LULUS dengan hasil yang sangat memuaskan ingin teriak rasanya.
Kesimpulan yang kita dapatkan dari tulisan diatas adalah kegelisahan dan manusia itu sangatlah berhubungan erat, yang membuat manusia bersikap panik dan berhati hati dalam bertindak, karena kegelisahan itu sendiri tidak selalu membuat hal tidak baik. Oleh karena itu kegelisahan juga sangat dibutuhkan manusia ketika dia hidup.

 

BUDAYA PUNK


Mendengar kata punk, mungkin sebagian orang akan risih membayangkan kumpulan anak muda tanpa aturan, berantakan, dan berandalan.




Pandangan ini disebabkan sebagian masyarakat melihat komunitas punk lewat dari gaya dandanan dan gaya mereka. Terlalu menghakimi bila kita menilai anak punk dengan pandangan negatif. Bagaimanapun mereka merupakan bagian dari kita, bagian dari masyarakat. Sebagai manusia, anak punk pun memiliki sifat postif. Kebersamaan, setia kawan, saling berbagi, dan kekeluargaan. Terlalu dini bila kita menghakimi anak punk dengan nilai-nilai negatif yang belum tentu benar.

Punk menurut beberapa sumber yang di temui di internet merupakan sebuah gerakan perlawanan anak muda yang berlandaskan dari keyakinan we can do it ourselves. Penilaian punk dalam melihat suatu masalah dapat dilihat melalui lirik-lirik lagunya yang bercerita tentang masalah politik, lingkungan hidup, ekonomi, ideologi, sosial dan bahkan masalah agama


GERAKAN POSITIF ANAK PUNK

Rata rata Anak-anak punk ini dianggap brutal dan banyak meresahkan masyarakat terutama di Indonesia. Banyak masyarakat yang merasa terganggu dengan keberadaan mereka apalagi dengan penampilan luar mereka yang terlihat “menyeramkan”. Namun di balik hal hal negatif yang dimiliki punk ada juga hal positif yang melekat di diri mereka. Anak-anak punk ini biasanya mempunyai rasa solidaritas yang lebih tinggi terhadap sesamanya. Tidak jarang mereka lebih mementingkan teman dibanding dirinya sendiri. Bahkan, ada beberapa komunitas punk yang merintis usaha rekaman dan mendirikan distro dengan barang hasil produksi sendiri sebagai bentuk implementasi perlawanan terhadap perilaku konsumtif anak muda pemuja barang bermerk luar negeri.

Beberapa komunitas punk di indonesia sendiri juga mempunya ciri khas yakni memelihara budaya indonesia contohnya komunitas budaya punk bernama Punklung .







Punklung merupakan sebuah komunitas punk yang memiliki tujuan untuk melestarikan budaya daerah, khususnya Jawa Barat. Punklung dibentuk oleh Iday, Dempak, Somad, Demok, Putih, dan Adi atas dasar motivasi untuk membangun kembali budaya lokal.

Punklung bisa dikatakan sebuah campuran antara modern dan tradisional. Modern bisa dilihat dari aliran dan idealisme musik punk seperti yang dijelaskan sebelumnya, sedangkan campuran tradisional terlihat dari alat musik yang digunakan yaitu calung.


PUNK DI INDONESIA

Berbekal etika DIY, beberapa komunitas punk di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Malang merintis usaha rekaman dan distribusi terbatas. Mereka membuat label rekaman sendiri untuk menaungi band-band sealiran sekaligus mendistribusikannya ke pasaran. Kemudian usaha ini berkembang menjadi semacam toko kecil yang lazim disebut distro.

CD dan kaset tidak lagi menjadi satu-satunya barang dagangan. Mereka juga memproduksi dan mendistribusikan t-shirt, aksesori, buku dan majalah, poster, serta jasa tindik (piercing) dan tatoo. Seluruh produk dijual terbatas dan dengan harga yang amat terjangkau. Dalam kerangka filosofi punk, distro adalah implementasi perlawanan terhadap perilaku konsumtif anak muda pemuja Levi’s, Adidas, Nike, Calvin Klein, dan barang bermerek luar negeri lainnya.

Berbekal etika DIY, beberapa komunitas punk di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Malang merintis usaha rekaman dan distribusi terbatas. Mereka membuat label rekaman sendiri untuk menaungi band-band sealiran sekaligus mendistribusikannya ke pasaran. Kemudian usaha ini berkembang menjadi semacam toko kecil yang lazim disebut distro.





CD dan kaset tidak lagi menjadi satu-satunya barang dagangan. Mereka juga memproduksi dan mendistribusikan t-shirt, aksesori, buku dan majalah, poster, serta jasa tindik (piercing) dan tatoo. Seluruh produk dijual terbatas dan dengan harga yang amat terjangkau. Dalam kerangka filosofi punk, distro adalah implementasi perlawanan terhadap perilaku konsumtif anak muda pemuja Levi’s, Adidas, Nike, Calvin Klein, shopie martin, darbost dan barang bermerek luar negeri lainnya.

 

BUDAYA YANG MENGHAMBAT KEMAJUAN BANGSA





BUDAYA YANG MENGHAMBAT KEMAJUAN BANGSA

Ya benar indonesia sangat mempunyai banyak budaya mulai dari budaya dari setiap provinsi , budaya kebiasaan dan lain lain , karna budaya juga indonesia jadi di kenal banyak orang , bahkan dari negara asing sekalipun . tapi apakah kalian tahu meskipun indonesia punya bnyak sekali budaya yang bersifat positif , namun ada juga budaya yang malah bisa menghambat bertmubuhnya kemajuan bangsa . berikut merupakan beberapa contoh budaya kebiasaan yang menghambat kemajuan bangsa indonesia :



Mencontek

Mencontek merupakan perbuatan curang berskala kecil namun efek nya besar di kemudian hari . bila generasi muda kita dari mulai anak SD sudah terbiasa mencontek , bukan mustahil akan berdampak buruk di masa yang akan datang. Dulunya Mencontek, setelah besar jadi koruptor. Dulunya pergi dari rumah menuju sekolah. Setelah besar, Pergi dari rumah menuju Penjara.

Kebiasaan jilat menjilat

Apa yang dimaksud dengan penjilat Mereka mengibaratkan penjilat adalah teman yang menikam dari belakang atau musuh dalam selimut. Karena penjilat adalah orang yang mencari keuntungan dengan mengorbankan teman sendiri. Tapi apakah ada penjilat di lingkungan bernegara ? ya tentu ada , Pastilah penjilatnya berasal dari beberapa oknum2 pejabat pemerintah dan penegak hukum, atau sebaliknya merekalah yang menjadi objek penjilat. lingkungan negara yang menjadi korban adalah rakyat dan negara itu sendiri. Kasus pelemahan KPK dan skandal Bank Century salah satu contoh yang tidak lepas dari upaya jilat menjilat antara oknum pejabat dan penegak hukum . mereka melakukan semua itu demi mendapatkan keuntungan pribadi dan kelompok tertentu. Sehingga negara ini menjadi terbengkalai.

Korupsi

Istillah korupsi di indonesia mungkin sudah tidak asing bagi telingan kita , bahkan korupsi sudah menjadi hal yang biasa bagi negara kita namun memiliki dampak negatif sangat besar bagi kemajuan negara ini . pennyebab orang melakukkan tindakan korupsi antara lain: tidak kuatnya rasa iman diri sendiri , rasa tamak yang berlebih lebihan , kebutuhan hidup yang mendesak dan MALAS . dampak yang sering di dengar yaitu meningkatnya kemiskinan









 

AGAMA DAN MASYARAKAT




HUBUNGAN ANTARA AGAMA DAN MASYARAKAT




Telah kita ketahui di Indonesia memiliki banyak sekali budaya dan adat istiadat yang juga berhubungan dengan masyarakat dan agama. Dari berbagai budaya yang ada di Indonesia dapat dikaitkan hubungannya dengan agama dan masyarakat dalam melestraikan budaya.Sebagai contoh budaya Ngaben yang merupakan upacara kematian bagi umat hindu di Bali yang sampai sekarang masih terjaga kelestariannya.Hal ini membuktikan bahwa agama mempunyai hubungan yang erat dengan budaya sebagai patokan utama dari masyarakat untuk selalu menjalankan perintah agama dan melestarikan kebudayaannya.Selain itu masyarakat juga turut mempunyai andil yang besar dalam melestarikan budaya, karena masyarakatlah yang menjalankan semua perintah agama dan ikut menjaga budaya agar tetap terpelihara.





Selain itu ada juga hubungan lainnya,yaitu menjaga tatanan kehidupan.Maksudnya hubungan agama dalam kehidupan jika dipadukan dengan budaya dan masyarakat akan membentuk kehidupan yang harmonis,karena ketiganya mempunyai keterkaitan yang erat satu sama lain. Sebagai contoh jika kita rajin beribadah dengan baik dan taat dengan peraturan yang ada,hati dan pikiran kita pasti akan tenang dan dengan itu kita dapat membuat keadaan menjadi lebih baik seperti memelihara dan menjaga budaya kita agar tidak diakui oleh negara lain.


A. FUNGSI AGAMA


1. FUNGSI AGAMA DALAM MASYARAKAT


Agama merupakan salah satu prinsip yang (harus) dimiliki oleh setiap manusia untuk mempercayai Tuhan dalam kehidupan mereka. Tidak hanya itu, secara individu agama bisa digunakan untuk menuntun kehidupan manusia dalam mengarungi kehidupannya sehari-hari. Namun, kalau dilihat dari secara kelompok atau masyarakat, bagaimana kita memahami agama tersebut dalam kehidupan masyarakat?.






Prof. Dr. H. Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Agama membantu kita memahami beberapa fungsi agama dalam masyarakat, antara lain:


a. Fungsi Edukatif (Pendidikan). Ajaran agama secara yuridis (hukum) berfungsi menyuruh/mengajak dan melarang yang harus dipatuhi agar pribagi penganutnya menjadi baik dan benar, dan terbiasa dengan yang baik dan yang benar menurut ajaran agama masing-masing.






b. Fungsi Penyelamat. Dimanapun manusia berada, dia selalu menginginkan dirinya selamat. Keselamatan yang diberikan oleh agama meliputi kehidupan dunia dan akhirat. Charles Kimball dalam bukunya Kala Agama Menjadi Bencana melontarkan kritik tajam terhadap agama monoteisme (ajaran menganut Tuhan satu). Menurutnya, sekarang ini agama tidak lagi berhak bertanya: Apakah umat di luat agamaku diselamatkan atau tidak? Apalagi bertanya bagaimana mereka bisa diselamatkan? Teologi (agama) harus meninggalkan perspektif (pandangan) sempit tersebut. Teologi mesti terbuka bahwa Tuhan mempunyai rencana keselamatan umat manusia yang menyeluruh. Rencana itu tidak pernah terbuka dan mungkin agamaku tidak cukup menyelami secara sendirian. Bisa jadi agama-agama lain mempunyai pengertian dan sumbangan untuk menyelami rencana keselamatan Tuhan tersebut. Dari sinilah, dialog antar agama bisa dimulai dengan terbuka dan jujur serta setara.














c. Fungsi Perdamaian. Melalui tuntunan agama seorang/sekelompok orang yang bersalah atau berdosa mencapai kedamaian batin dan perdamaian dengan diri sendiri, sesama, semesta dan Alloh. Tentu dia/mereka harus bertaubat dan mengubah cara hidup.






d. Fungsi Kontrol Sosial. Ajaran agama membentuk penganutnya makin peka terhadap masalah-masalah sosial seperti, kemaksiatan, kemiskinan, keadilan, kesejahteraan dan kemanusiaan. Kepekaan ini juga mendorong untuk tidak bisa berdiam diri menyaksikan kebatilan yang merasuki sistem kehidupan yang ada.






e. Fungsi Pemupuk Rasa Solidaritas. Bila fungsi ini dibangun secara serius dan tulus, maka persaudaraan yang kokoh akan berdiri tegak menjadi pilar "Civil Society" (kehidupan masyarakat) yang memukau.






f. Fungsi Pembaharuan. Ajaran agama dapat mengubah kehidupan pribadi seseorang atau kelompok menjadi kehidupan baru. Dengan fungsi ini seharusnya agama terus-menerus menjadi agen perubahan basis-basis nilai dan moral bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.






g. Fungsi Kreatif. Fungsi ini menopang dan mendorong fungsi pembaharuan untuk mengajak umat beragama bekerja produktif dan inovatif bukan hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi orang lain.






h. Fungsi Sublimatif (bersifat perubahan emosi). Ajaran agama mensucikan segala usaha manusia, bukan saja yang bersifat agamawi, melainkan juga bersifat duniawi. Usaha manusia selama tidak bertentangan dengan norma-norma agama, bila dilakukan atas niat yang tulus,






SUMBER : http://defanani.blogspot.com/2012/10/fungsi-agama-dalam-kehidupan-masyarakat.html






2. DIMENSI KOMITMEN AGAMA


Masalah fungsionalisme agama dapat dinalisis lebih mudah pada komitmen agama, menurut Roland Robertson (1984), diklasifikasikan berupa keyakinan, praktek, pengalaman, pengetahuan, dan konsekuensi.


a. Dimensi keyakinan mengandung perkiraan atau harapan bahwa orang yang religius akan menganut pandangan teologis tertentu, bahwa ia akan mengikuti kebenaran ajaran-ajaran agama.


b. Praktek agama mencakup perbuatan-perbuatan memuja dan berbakti, yaitu perbuatan untuk melaksanakan komitmen agama secara nyata. Ini menyangkut, pertama, ritual, yaitu berkaitan dengan seperangkat upacara keagamaan, perbuatan religius formal, dan perbuatan mulia. Kedua, berbakti tidak bersifat formal dan tidak bersifat publik serta relatif spontan.


c. Dimensi pengalaman memperhitungkan fakta, bahwa semua agama mempunyai perkiraan tertentu, yaitu orang yang benar-benar religius pada suatu waktu akan mencapai pengetahuan yang langsung dan subjektif tentang realitas tertinggi, mampu berhubungan, meskipun singkat, dengan suatu perantara yang supernatural.


d. Dimensi pengetahuan dikaitkan dengan perkiraan, bahwa orang-orang yang bersikap religius akan memiliki informasi tentang ajaran-ajaran pokok keyakinan dan upacara keagamaan, kitab suci, dan tradisi-tradisi keagamaan mereka.


e. Dimensi konsekuensi dari komitmen religius berbeda dengan tingkah laku perseorangan dan pembentukan citra pribadinya.


SUMBER : http://tarmujimuji.wordpress.com/2012/01/10/masyarakat-agama/






B. PELEMBAGAAN AGAMA


Tiga tipe kaitan agama dengan masyarakat


Kaitan agama dengan masyarakat dapat mencerminkan tiga tipe, meskipun tidak menggambarkan sebenarnya secara utuh (Elizabeth K. Nottingham, 1954), yaitu:


· Masyarakat yang terbelakang dan nilai- nilai sakral Masyarakat tipe ini kecil , terisolasi, dan terbelakang. Anggota masyarakat menganut agama yang sama. Oleh karenanya keanggotaan mereka dalam masyarakat, dalam kelompok keagamaan adalah sama.


· Masyarakat- masyarakat pra- industri yang sedang berkembang Keadaan masyarakat tidak terisolasi, ada perkembangan teknologi yang lebih tinggi daripada tipe pertama. Agama memberikan arti dan ikatan kepada sistem nilai dalam tipe masyarakat ini. Dan fase kehidupan sosial diisi dengan upacara- upacara tertentu.


· Masyarakat- masyarakat industri sekular Masyarakat industri bercirikan dinamika dan teknologi semakin berpengaruh terhadap semua aspek kehidupan, sebagian besar penyesuaian- penyesuaian terhadap alam fisik, tetapi yang penting adalah penyesuaian- penyesuaian dalam hubungan kemanusiaan sendiri. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai konsekuensi penting bagi agama, Salah satu akibatnya adalah anggota masyarakat semakin terbiasa menggunakan metode empiris berdasarkan penalaran dan efisiensi dalam menanggapi masalah kemanusiaan, sehingga lingkungan yang bersifat sekular semakin meluas. Watak masyarakat sekular menurut Roland Robertson (1984), tidak terlalu memberikan tanggapan langsung terhadap agama. Misalnya pemikiran agama, praktek agama, dan kebiasaan- kebiasaan agama peranannya sedikit.


Sumber : http://condrokacon.wordpress.com/2012/11/27/bab-ix-agama-dan-masyarakat/


Pengertian pelembagaan agama itu sendiri ialah apa dan mengapa agama ada, unsur-unsur dan bentuknya serta fungsi struktur agama. Dimensi ini mengidentifikasikan pengaruh-pengaruh kepercayaan di dalam kehidupan sehari-hari.






C. AGAMA , KONFLIK DAN MASYARAKAT


Di beberapa wilayah, integritas masyarakat masih tertata dengan kokoh. Kerjasama dan toleransi antar agama terjalin dengan baik, didasarkan kepada rasa solidaritas, persaudaraan, kemanusiaan, kekeluargaan dan kebangsaan. Namun hal ini hanya sebagian kecil saja karena pada kenyataannya masih banyak terjadi konflik yang disebabkan berbagai faktor yang kemudian menyebabkan disintegrasi dalam masyarakat.


Banyak konflik yang terjadi di masyarakat Indonesia disebabkan oleh pertikaian karena agama. Contohnya tekanan terhadap kaum minoritas (kelompok agama tertentu yang dianggap sesat, seperti Ahmadiyah) memicu tindakan kekerasan yang bahkan dianggap melanggar Hak Asasi Manusia. Selain itu, tindakan kekerasan juga terjadi kepada perempuan, dengan menempatkan tubuh perempuan sebagai objek yang dianggap dapat merusak moral masyarakat. Kemudian juga terjadi kasus-kasus perusakan tempat ibadah atau demonstrasi menentang didirikannya sebuah rumah ibadah di beberapa tempat di Indonesia, yang mana tempat itu lebih didominasi oleh kelompok agama tertentu sehingga kelompok agama minoritas tidak mendapatkan hak.


Permasalah konflik dan tindakan kekerasan ini kemudian mengarah kepada pertanyaan mengenai kebebasan memeluk agama serta menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan tersebut. Seperti yang kita ketahui bahwa dalam UUD 1945, pasal 29 Ayat 2, sudah jelas dinyatakan bahwa setiap warga negara memiliki hak yang sama dalam memeluk agama dan akan mendapat perlindungan dari negara.


Pada awal era Reformasi, lahir kebijakan nasional yang menjamin kebebasan beragama di Indonesia. Namun secara perlahan politik hukum kebijakan keagamaan di negeri ini mulai bergeser kepada ketentuan yang secara langsung membatasi kebebasan beragama. Kondisi ini kemudian menyebabkan terulangnya kondisi yang mendorong menguatnya pemanfaatan kebijakan-kebijakan keagamaan pada masa lampau yag secara substansial bertentangan dengan pasal HAM dan konstitusi di Indonesia.


Sumber : http://herisantoso89.blogspot.com/2010/10/agama-konflik-dan-masyarakat.html

MENCARI SOLUSI MENGATASI KONFLIK

1. Konflik Itu Harus di Management Menuju Rekonsiliasi


Konflik memang bukan sesuatu yang diharapkan oleh setiap orang yang hidup di dunia ini. Apa lagi konflik yang bernuansa karena perbedaan agama yang dianut dan pebedaan etnis. Konflik yang demikian itu memang suatu konflik yang sangat serius. Untuk meredam wajah bahaya dari konflik itu, maka konflik itu harus dimanagement agar ia berproses ke arah yang positif. Dr. Judo Poerwowidagdo, MA. Dosen Senior di Universitas Duta Wacana Yogyakarta menyatakan bahwa proses konflik menuju arah yang positif itu adalah sbb: Dari kondisi yang “Fight” harus diupayakan agar menuju Flight. Dari kondisi Flight diupaykan lagi agar dapat menciptakan kondisi yang Flaw. Dari Flaw inilah baru diarahkan menuju kondisi Agreement, terus ke Rekonsiliasi. Karena itu, masyarakat terutama para pemuka agama dan etnis haruslah dibekali ilmu Management Konflik setidak-tidaknya untuk tingkat dasar.

2. Merobah Sistem Pemahaman Agama.


Konflik yang bernuansa agama bukanlah karena agama yang dianutnya itu mengajarkan untuk konflik. Karena cara umat memahami ajaran agamanyalah yang menyebabkan mereka menjadi termotivasi untuk melakukan konflik. Keluhuran ajaran agama masing-masing hendaknya tidak di retorikakan secara berlebihan. Retorika yang berlebihan dalam mengajarkan agama kepada umat masing-masing menyebabkan umat akan merasa dirinya lebih superior dari pemeluk agama lain. Arahkanlah pembinaan kehidupan beragma untuk menampilkan nilai-nilai universal dari ajaran agama yang dianut. Misalnya, semua agama mengajarkan umatnya untuk hidup sabar menghadapi proses kehidupan ini. Menjadi lebih tabah menghadapi berbagai AGHT (ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan) dalam menghadapi hidup ini. Rela berkorban demi kepentingan yang lebih mulia. Tidak mudah putus asa memperjuangkan sesuatu yang benar dan adil. Tidak mudah mabuk atau lupa diri kalau mencapai sukses. Orang yang sukses seperti menjadi kaya, pintar, menjadi penguasa, cantik, cakep, memiliki suatu power, merasa diri bangsawan. Semuanya itu dapat menyebabkan orang menjadi mabuk kalau kurang waspada membawa diri. Hal-hal yang seperti itulah yang sesungguhnya lebih dipentingkan oleh masyarakat bangsa kita dewasa ini.

3. Mengurangi Penampilan Berhura-Hura dalam Kehidupan Beragama.


Kegiatan beragama seperti perayaan hari raya agama, umat hendaknya mengurangi bentuk perayaan dengan penampilan yang berhura-hura. Seperti menunjukan existensi diri secara berlebihan, bahwa saya adalah umat yang hebat dan besar banyak pengikut dll. Hal ini sangat mudah juga memancing konflik. Karena umat lain juga dapat terpancing untuk menunjukan existensi dirinya bahwa ia juga menganut agama yang sangat hebat dan luhur.

4. Jangan Menyalah Gunakan Jabatan Demi Agama.


Banyak oknum Pejabat kadang-kadang menjadikan jabatanya itu sebagai kesempatan untuk berbuat tidak adil demi membantu pengembangan agama yang dianut oleh pejabat bersangkutan. Dan menjadikan jabatanya itu sebagai media melakukan hal-hal yang hanya menguntungkan umat agama yang dianutnya.

5. Redam Nafsu Distinksi Untuk Menghindari Konflik Etnis.


Setiap manusia memiliki nafsu atau dorongan hidup dari dalam dirinya. Salah satu nafsu itu ada yang disebut nafsu Distinksi. Nafsu Distinksi ini mendorong seseorang untuk menjadi lebih dari yang lainya. Kalau nafsu ini dikelola dengan baik justru akan membawa manusia menjadi siap hidup bersaing. Tidak ada kemajuan tanpa persaingan. Namun, persaingan itu adalah persaingan yang sehat. Persaingan yang sehat itu adalah persaingan yang berdasarkan noram-norma Agama, norma Hukum dan norma-norma kemanusiaan yang lainya. Namun, sering nafsu Distinksi ini menjadi dasar untuk mendorong suatu etnis bahwa mereka adalah memiliki berbagai kelebihan dari etnis yang lainya. Nafsu Distinksi ini sering membuat orang buta akan berbagai kekuranganya. Hal inilah banyak orang menjadi bersikap sombong dan exlusive karena merasa memiliki kelebihan etnisnya.


Untuk membangun kebersamaan yang setara, bersaudara dan merdeka mengembangkkan fungsi, profesi dan posisi, maka dalam hubungan dengan sesama dalam suatu masyarakat ada baiknya kami sampaikan pandangan Swami Satya Narayana sbb: “Agar hubungan sesama manusia menjadi harmonis, seriuslah melihat kelebihan pihak lain dan remehkan kekuarangannya. Seriuslah melihat kekurangan diri sendiri dan remehkan kelebiihan diri”.


Dengan demikian semua pihak akan mendapatkan manfaat dari hubungan sosial tersebut. Di samping mendapatkan sahabat yang semakin erat, juga mendapatkan tambahan pengalaman positif dari sesama dalam pergaulan sosial. Dengan melihat kelebiihan sesama maka akan semakin tumbuh rasa persahabatan yang semakin kekal. Kalau kita lihat kekurangannya maka kita akan terus merasa jauh dengan sesama dalam hubungan sosial tersebut.


Sumber : http://pandejuliana.wordpress.com/2012/03/04/menyikapi-konflik-agama-dan-etnis-di-indonesia/

 

BLOGGER THEMES

 

ILMU PENGERTAHUAN , TEKNOLOGI , DAN KEMISKINAN


 HUBUNGAN ANTARA ILMU PENGETAHUAN , TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN
Ilmu pengetahuan, teknologi dan kesejahteraan memiliki kaitan struktur yang jelas. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal yang tak terpisahkan dalam peranannya. Ilmu pengetahuan digunakan untuk mengetahui “apa” sedangkan teknologi mengetahui “bagaimana”. Ilmu pengetahuan sebagai suatu badan pengetahuan sedangkan teknologi sebagai seni yang berhubungan dengan proses produksi, berkaitan dalam suatu sistem yang saling berinteraksi. Teknologi merupakan penerapan ilmu pengetahuan, sementara teknologi mengandung ilmu pengetahuan di dalamnya.